Salah satu pelaku usaha di Kabupaten Bengkayang

BENGKAYANG- Pandemi COVID-19 yang terjadi tidak hanya berdampak bagi kesehatan, namun juga berimbas langsung kepada para pelaku usaha. Salah satunya di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat.

Akibat pandemi yang terjadi, tidak sedikit para pelaku usaha yang harus merugi hingga harus gulung tikar.

Meski demikian tidak sedikit pula para pelaku usaha yang memilih untuk masih menjalankan usaha meski ditengah keuntungan yang tidak maksimal karena terjadinya penurunan pendapatan dari biasanya.

Penurunan sektor pendapatan tersebut, hampir terjadi di sejumlah sektor usaha baik usaha barang-barang kelontong, usaha tokoh baju hingga warung dan cafe.

Salah satu pedagan di Kota Bengkayang Jhonsin mengatakan adanya pembatasan waktu untuk membuka usaha cukup berdampak langsung bagi dirinya dan para pedagang lain terutama dari sektor pendapatan.

“Karena pendapatan menurun jadi hanya cukup menutupi modal belanja saja,” jelas Jhonsin.

Dirinya berharap agar kedepan pemerintah dapat memberikan kelonggaran waktu, terutama pada jam malam bagi para pelaku usaha yang membuka usaha di malam hari seperti cafe-cafe yang operasionalnya hingga malam hari untuk membantu para pedagang menutupi kerugian akibat pandemi COVID-19.

“Apapun aturan yang diberlakukan pemerintah kami siap terutama dalam penerapan protokol kesehatan seperti menyediakan tempat cuci tangan, mengurangi tempat duduk serta menghimbau para pengunjung tetap memakai masker,” pungkasnya (Bin).

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini