JAKARTA – Puncak peringatan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke-76 tahun dan Hari Guru Nasional tahun 2021 dirangkaikan dengan pemberian penghargaan kepada tenaga pendidik, tokoh nasioanal dan internasional pendidikan, gurulympic, siswalympic, serta kepala daerah yang dinilai berkontribusi di dunia pendidikan yang berlangsung di Gedung Guru Indonesia, Kantor Pengurus Besar PGRI, Jakarta, sabtu (27/11/2021).
Anugerah Dwija Praja Nugraha (DPN) ini diberikan kepada kepala daerah yang berkomitmen dan berkontribusi di bidang pendidikan seperti pembangunan pendidikan, profesionalitas serta kesejahteraan guru dan PGRI. Bupati Landak menjadi salah satu kepala daerah yang menerima penganugerahan tersebut dan juga satu-satunya kepala daerah di Kalimantan Barat mendapatkan anugerah Dwija Praja Nugraha yang diberikan langsung oleh Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Unifah Rosyidi.
Bupati Landak mengucapkan terima kasih kepada PB PGRI yang memberikan kehormatan dan kepercayaan kepada dirinya dan Pemerintah kabupaten Landak, namun hal tersebut juga menjadi cambuk bagi Pemkab Landak untuk terus mengembangkan dunia pendidikan di Kalimantan Barat dan terutama di Kabupaten Landak.
“Ini menjadi cambuk bagi kami untuk terus mengembangkan dunia pendidikan di Kabupaten Landak, tetapi komitmen kita untuk terus membangun fasilitas, sarana prasarana, juga terus kita tingkatkan dari tahun ke tahun. Untuk meningkatkan kualitas tersebut bahkan kita sampai terpaksa harus melakukan regrouping sekolah, karena jumlah guru yang kurang kemudian juga siswa semakin berkurang dari tahun ke tahun sehingga sekolah yang berdekatan kita jadikan satu,” ucap Karolin kepada wartawan usai mendapatkan penganugerahan.
Bupati Karolin menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Landak membuat terobosan dalam pengembangan pembelajaran pasca pandemi COVID-19 dengan menerbitkan buku pembelajaran yang bisa digunakan untuk metode pengajaran luring maupun daring. Selain itu, pada sektor tanaga pendidik Bupati Landak melakukan pengangkatan status guru honorer menjadi P3K.
“Pada tahun ini ada buku paket yang bisa digunakan untuk daring dan luring, halaman-halamannya bisa di scan QR code begitu. Hal ini kita lakukan apabila sewaktu-waktu kondisi pandemi COVID-19 itu memburuk sekolah harus ditutup dan metode online harus kita kedepankan jadi guru-guru sudah siap dengan materi yang ada di buku paket itu. Terkait tenaga pendidik sekitar 300 lebih guru honorer akan menjadi P3K, ini sudah disiapkan gajinya juga untuk tahun depan, dan siap untuk di-SK-kan sebagai P3K,” terang Karolin.
Bupati Karolin tidak memungkiri masih diperlukan pembenahan terkait infrastruktur sekolah, terutama adanya perbedaan jumlah kelas dan sekolah yang tidak berimbang sehingga masih perlu perhatikan.
“Memang percepatan di bidang infrastruktur kita lakukan seperti penambahan ruang kelas, rehab bahkan ada sekolah kita robohkan sama sekali dan dibikin baru. Jadi tidak heran jika di medsos masih ada komplain terkait sekolah yang memang masih perlu perhatian dan memang masih banyak yang perlu kita benahi,” tutup Karolin (rls).