Suasana permukiman warga di Dusun Melayang, Desa Sahan, Kecamatan Seluas, Kabupaten Bengkayang

BENGKAYANG- Masyarakat perbatasan yang tinggal di Dusun Melayang, Desa Sahan, Kecamatan Seluas, Kabupaten Bengkayang mendambakan aliran listrik dari PLN masuk ke wilayah mereka.

Pasalnya sudah memasuki usia ke-76 tahun Indonesia mardeka hingga sampai saat ini masyarkat di daerah tersebut belum tersentuh penerangan dari pihak PLN. Untuk tetap menikmati penerangan dimalam hari masyarakat masih menggunakan listrik alternatif lain dari mesin genset.

Dusun Melayang sendiri merupakan dusun yang terletak di perbatasan antara Negara Republik Indonesia dengan Negara tetangga Malaysia.

Lebih dari 20 kepala keluarga tinggal ditempat ini sejak negara belum mardeka dimana warganya sendiri merupakan mayoritas warga dari etnis dayak.

“Untuk penerangan dimalam hari kami masih menggunakan masin genset, atau generator. Biasa pengeluaran dari jam 18.00 wib sore sampai pukul 21.00 wib menghabiskan 2 liter bahan bakar dengan harga Rp. 10.000 1 liternya dalam satu bulan dapat mencapai 1juta lebih pengeluaran untuk membeli bahan bakar,” jelas salah satu warga Dusun Melayang Dominikus.

Ia berharap agar pemerintah daerah Kabupaten Bengkayang maupun pemerintah pusat dapat memasukan listrik PLN diwilayah mereka.

Sementara itu Kepala Dusun Melayang Antonius berharap dengan usia kemardekaan Indonesia ke 76 tahun ini pemerintah dapat segera menanggapi keluhan dari warga masyarakat di wilayah perbatasan terkait penerangan listrik yang selama ini masyarakat dambakan.

“Pada saat ini yang kami butuhkan adalah dimana pemerintah itu peduli dengan lingkungan kami. Jadi yang kami butuhkan di kampung kami ada sedikit terjangkau pembangunan pemerintah, terutama listrik semoga dapat diperhatikan terutama inistansi terkait,” pintanya (Bin).

 

 

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini