KETAPANG- Sebanyak 388 dari 484 penumpang kapal motor dharma laut utama yang berangkat dari pelabuhan Semarang, tidak melengkapi persyaratan health alert card. Hal itu ditemukan petugas pelabuhan Sukabangun Ketapang Senin malam (7/6/2021).
Koordinator KKP wilayah Pelabuhan Ketapang dokter Riri Fatma mengatakan sebagai salah satu persyaratan wajib bagi seluruh penumpang yang akan menaiki sarana transportasi umum. Health alert card menjadi salah satu prosedur tetap dalam kelengkapan administrasi penumpang guna memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 di Indonesia.
Ia mengatakan dari hasil pengecekan yang dilakukan terhadap para penumpang. Petugas pelabuhan Sukabangun menemukan 388 penumpang kapal motor Dharma Laut Utama tidak memiliki health alert card yang bertolak dari semarang.
Dari jumlah tersebut dikatakannya hanya 96 penumpang yang memiliki kelengkapan administrasi.
“Untuk pelaku perjalanan health alert card wajib dilengkapi, kapal maupun pesawat itu wajib,” jelas Riri Fatma.
Selain dari banyaknya penumpang yang tidak melengkapi health alert card dari hasil pemeriksaan kepada para penumpang. Petugas pelabuhan juga menemukan surat keterangan kesehatan yang kadaluarsa akibat antrian kapal yang sempat kandas dan tidak bisa merapat ke pelabuhan.
“Kebetulan kapalnya kandas kemarin jadi banyak yang sudah kadaluarsa dan tidak bisa discan lagi makanya banyak juga yang ngisinya manual disini,” sambung Riri.
Sementara itu, Komandan Pos Angkatan Laut wilayah Pelabuhan Sukabangun Ketapang Lettu Didik Kurniawan menjelaskan bahwa KM DLU yang membawa 484 penumpang yang berangkat dari pelabuhan Semarang menuju Ketapang ini memang sempat tertahan lebih dari 24 jam akibat adanya kapal lain yang kandas di jalur masuk sungai karena kedangkalan yang sudah cukup parah.
“Adalah akumulasi dari keterlambatan kapal karena kapal ini seharusnya minggu malam kemarin masuk tapi karena pasang surut air laut tidak menentu dan adanya kapal yang kandas sehingga kapal jadi terhambat masuk,” pungkasnya (Red).