SUKADANA- Hujan dengan insensitas tinggi yang mengguyur Kabupaten Kayong Utara pada Selasa (13/7) hingga Rabu (14/7) lalu mengakibatkan banjir besar disejumlah wilayah di Kabupaten Kayong Utara.
Fenomena alam tersebut juga menyebabkan terjadinya musibah tanah lonsor di Desa Pampang, Kecamatan Sukadana.
Dalam musibah yang terjadi tersebut, 8 orang diantaranya menjadi korban, dimana 1 orang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, dan 6 lainnya selamat termasuk anak-anak. Sementara 1 diantaranya masih dalam pencarian petugas dibantu warga.
Kepala BPBD Kabupaten Kayong Utara Noorhabib mengatakan musibah tersebut terjadi pada Rabu (14/7) sekitar pukul 10.00 wib yang mana pada saat kejadian para korban sedang menunggu pohon durian di kebun milik warga yang terletak di lereng bukit di Desa tersebut.
“Untuk musibah tanah lonsor terjadi dibeberapa titik, titik pertama terjadi di Dusun Besar Kecamatan Pulau Maya, titik kedua di Desa Muntik atau Desa Benawai Agung Kecamatan Sukadana. Untuk didua titik ini tidak ada korban jiwa. Selanjutnya dititik ketiga tanah lonsor terjadi di Desa Pampang dan secara kebetulan menimpa warga yang sedang menunggu durian. Adapun yang berada pada saat itu sebanyak 8 orang yang terdiri dari 6 wanita dan 2 orang anak-anak mereka disapu oleh tanah lonsor,” jelas Noorhabib Jum’at (16/7/2021).
Ia menambahkan hingga hari ketiga proses pencarian satu korban lainnya masih belum ditemukan.
“BPBD bekerjasama dengan Basarnas TNI/Polri Tagana dan warga masyarakat bahu membahu mencari korban. Kami dari BPBD dan Tim penyelamat telah menurunkan exapator namun sampai saat ini menurut laporan yang diterima satu korban lainnya masih belum ditemukan,” sambungnya.
Noorhabib pun meminta dukungan dan doa dari warga masyarakat agar korban dapat segera ditemukan.
“Dengan harapan agar korban yang belum ditemukan tersebut, dapat segera ditemukan dalam kodisi selamat,” pungkasnya (Ijal/Red).