Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis saat menghadiri panen perdana Porang di Desa Mayak, Kecamatan Seluas

BENGKAYANG- Pemerintah Kabupaten Bengkayang terus mendorong para petani di Kabupaten Bengkayang untuk dapat memamfaatkan lahan tidur untuk pengembangan komoniti porang.

Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis saat menghadiri panen perdana porang di Desa Mayak, Kecamatan Seluas, Kabupaten Bengkayang beberapa waktu lalu mengatakan jika petani mampu mengembangkan 100 hektar tanaman porang maka pabrik porang dipastikan sudah bisa di bangun di wilayah Kabupaten Bengkayang.

“Kalau lahan porang ini bisa sampai 100, 200 hektar mereka siap bangun pabrik. Tapi kedepan kita tidak hanya membangun hulu saja tapi hilir juga,” jelas Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis.

Bupati menambahkan bahwa tanaman porang sendiri masih berpotensi di Kembangkan di wilayah Kabupaten Bengkayang. Karena menurutnya Bengkayang masih memiliki lahan subur sekitar 3 sampai 10 ribu hektar.

“Lahan di Bengkayang ini masih memungkinkan diatas 3 sampai 10 ribu hektar karena lahan di Bengkayang masih sangat subur,” tambahnya.

Karna itu ia berharap agar lahan di Bengkayang dapat dimamfaatkan semaksimal mungkin oleh petani untuk tanaman porang, sebab porang sudah menembus pasar Internasional.

“Kita harus buat spes lahan bagaimana yang cocok untuk pangan bagaimana yang cocok untuk kebun yang keras seperti tanaman sawit,” ungkap Bupati.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bengkayang Fransiskus mengaku mendukung dengan adanya pertanian porang di wilayah Kabupaten Bengkayang.

“Kalau sudah ada impestor yang sudah berinvestasi didaerah dengan harga sebanding dengan hasil petani. Saya pikir ini sangat baik juga buat kita,” jelas Fransiskus.

Disisi lainnya Agus Riyadi yang merupakan petani porang di Desa Mayak berharap agar Pemerintah Kabupaten Bengkayang terus mendukung proses pengembangan porang baik berupa bantuan lahan maupun pupuk kepada para petani.

Ia mengatakan saat ini banyak kabupaten lainnya seperti Kabupaten Sambas yang datang belajar kepada para petani di Desa Mayak bagaimana mengembangkan budidaya porang. Termasuk membeli bibit porang yang dijual dengan harga Rp. 300 perkilogram.

“Karna untuk pengembangan porang ini kan perlu tanah, perlu bibit perlu lahan. Lahan itu kan terbatas sehingga kami perlu dukungan dari pemerintah juga,” harapnya (Bin).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini